Jumat, 12 Maret 2010



IBNU SINA (Avicenna)

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā (Persia ابوعلى سينا Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : أبو علي الحسين بن عبد الله بن سينا). Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak diantaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Kehidupannyan dikenal lewat sumber - sumber berkuasa. Suatu autobiografi membahas tiga puluh tahun pertama kehidupannya, dan sisanya didokumentasikan oleh muridnya al-Juzajani, yang juga sekretarisnya dan temannya.

Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.

Meskipun secara tradisional dipengaruhi oleh cabang Islam Ismaili, pemikiran Ibnu Sina independen dengan memiliki kepintaran dan ingatan luar biasa, yang mengizinkannya menyusul para gurunya pada usia 14 tahun.

Ibn Sina dididik dibawah tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia. Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.

Meskipun bermasalah besar pada masalah - masalah metafisika dan pada beberapa tulisan Aristoteles. Sehingga, untuk satu setengah tahun berikutnya, dia juga mempelajari filosofi, dimana dia menghadapi banyak rintangan. pada beberapa penyelidikan yang membingungkan, dia akan meninggalkan buku - bukunya, mengambil air wudhu, lalu pergi ke masjid, dan terus sholat sampai hidayah menyelesaikan kesulitan - kesulitannya. Pada larut malam dia akan melanjutkan kegiatan belajarnya, menstimulasi perasaannya dengan kadangkala segelas susu kambing, dan meskipun dalam mimpinya masalah akan mengikutinya dan memberikan solusinya. Empat puluh kali, dikatakan, dia membaca Metaphysics dari Aristoteles, sampai kata - katanya tertulis dalam ingatannya; tetapi artinya tak dikenal, sampai suatu hari mereka menemukan pencerahan, dari uraian singkat oleh Farabi, yang dibelinya di suatu bookstall seharga tiga dirham. Yang sangat mengagumkan adalah kesenangannya pada penemuan, yang dibuat dengan bantuan yang dia harapkan hanya misteri, yang mempercepat untuk berterima kasih kepada Allah SWT, dan memberikan sedekah atas orang miskin.

Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa "Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat - obat yang sesuai." Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

Pekerjaan pertamanya menjadi fisikawan untuk emir, yang diobatinya dari suatu penyakit yang berbahaya. Majikan Ibnu Sina memberinya hadiah atas hal tersebut dengan memberinya akses ke perpustakaan raja Samanids, pendukung pendidikan dan ilmu. Ketika perpustakaan dihancurkan oleh api tidak lama kemudian, musuh - musuh Ibnu Sina menuduh din oa yang membakarnya, dengan tujuan untuk menyembunyikan sumber pengetahuannya. Sementara itu, Ibnu Sina membantu ayahnya dalam pekerjaannya, tetapi tetap meluangkan waktu untuk menulis beberapa karya paling awalnya.

Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal.Samanid dynasty menuju keruntuhannya pada Desember 1004. Ibnu Sina menolak pemberian Mahmud of Ghazni, dan menuju kearah Barat ke Urgench di Uzbekistan modern, dimana vizier, dianggap sebagai teman seperguruan, memberinya gaji kecil bulanan. Tetapi gajinya kecil, sehingga Ibnu Sina mengembara dari satu tempat ke tempat lain melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu opening untuk bakat - bakatnya. Shams al-Ma'äli Qäbtis, sang dermawan pengatur Dailam, seorang penyair dan sarjana, yang mana Ibn Sina mengharapkan menemukan tempat berlindung, dimana sekitar tahun (1052) meninggal dibunuh oleh pasukannya yang memberontak. Ibnu Sina sendiri pada saat itu terkena penyakit yang sangat parah. Akhirnya, di Gorgan, dekat Laut Kaspi, Ibnu Sina bertamu dengan seorang teman, yang membeli sebuah ruman didekat rumahnya sendiri idmana Ibnu Sina belajar logika dan astronomi. Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina ditulis untuk orang ini ; dan permulaan dari buku Canon of Medicine juga dikerjakan sewaktu dia tinggal di Hyrcania.

Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang kronis. Beliau wafat ketika sedang mengajar di sebuah sekolah.

Karya Ibnu Sina

  • Qanun fi Thib (Canon of Medicine)(Terjemahan bebas:Aturan Pengobatan)
  • Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
  • An Najat

Kamis, 11 Maret 2010

ingat satu cerita bahari

Di gelagat tawa masih semerbak selalu canda iringi nuansa

Kebersamaan di gapaian lengan yang tiada lelah menopang dikala gundah

Meski tangis pernah terdera

Satu cerita sahabat terus ukirkan senyum…

Tahu itu duka kita anggap sebagai suka

Dan tawa-tawa meramaikan dunia sendu yang kata orang terasa senyap

Bahkan mensuarakan kecemburuan akan keirian 2 insan yang dimabuk cinta

Tak bohong nan dongeng yang menghanyutkan suasana dikala malam

Tangis itu tersedu dipundak lembut yang melegakan

hingga terlupa mengapa memerah rona pipi di redanya

mengundang raut senyum pejalan kaki yang terengah kala merenungi mendung malam

tahunya ia itu para pencari keriangan, walau waktu ini mesti bersedih

ini bukan dalih melewati ketidakpuasaan dengan kepura-puraan

kami sang empunya hati lembut yang menoreh senyum setelah menangis

karena kesukaran sirna oleh 2 pundak selebar lapang gunung tertinggi

meski ketidak samaan akan ketetapan hati kadang nampak di keegoan

terlewati di keutuhan dalam kepahaman akan saling pengertian bahwa insan tiada yang sempurna

satu lagi kelucuan yang mencerahkan suasana

mengapa perlu saling tengkar membela keangkuhan akan jati diri

beda lah yang mengungkapkan keAgungan Tuhan Yang Maha Sempurna

tak usalah risau nurani akannya, kita taklah sempurna adanya

hingga dalam satu lingkaran kebersamaan utuh yang tak bersudut

saling dekap di pundak-pundak teman dalam berbagi

ingat satu cerita bahari

sang cerita sahabat sejati

Selasa, 09 Maret 2010

Ayat Al-Quran di dalam DNA manusia?


Ayat Suci Dalam Kromosom Manusia

Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University . Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari `ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat "Fussilat" ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.

Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut:

"...Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq..." Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran".

Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata "ayatinaa" yang memiliki makna "Ayat Allah", dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).

Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama "Bismillah ir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq"; "bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan". Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A'laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Dalam wawancara yang dikutip "Ummi" edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: "Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan "Semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik", semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non-muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama.

Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial.

Terbukanya Tabir Hati Ahli Farmakologi Thailand

Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut;

"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.

Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.

Rabbana makhalqta hada batila, Ya...Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.

Dari Bahtera Menuju Islam

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Alquran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Alquran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara. Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut:

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang (QS Al-Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Alquran mampu menjelaskan fenomena Cromosome,Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa baca "Jurnal Keperawatan Unpad" edisi 4, hal 64-70).

Sebenarnya masih banyak ayat-ayat Alquran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS al-A'raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya. Wallahu a'lam.***

original source: milis ahad-net

Rahasia Sholat Subuh


Rahasia Shalat Subuh
Oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP
Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.

Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh? Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu.

Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah “ash shalatu khairun minan naum”. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat “ash shalatu khairun minan naum”?

Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain. Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat i tu? Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.

Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular. Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.

Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari
termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.

Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat “ash shalatu khairun minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur? Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).

Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.

Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran. “Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu”.

Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida. Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga. Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.

Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.

Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.

Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.

Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.

Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuhan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.

Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amien.

www.shiddiqiyyah.org

Islam Pilihan Hidup Gue!



Hari gini kalau ngomongin soal remaja gaul pasti nggak jauh dari sosok cewek-cowok yang fashionable alias mereka yang selalu update penampilan sesuai tren; rambut bonding atau ala harajuku, di-highlight warna-warni, baju harus minimal distro atau FO (factory outlet). Parfum dengan segala jenisnya juga nggak ketinggalan dimasukkin ke dalam daftar belanja bulanan. Plus, supaya nggak dinilai mati gaya, handphone kudu yang 3,5G atau minimal yang GPRS connected supaya internet tetap online dan acara chatting jalan terus. Supaya nggak dianggap makhluk purbakala, info musik, film, olahraga, en fashion kudu jadi santapan harian.

Eh, ada yang protes nih kayaknya. Gue nggak segitu-gitunya deh ya. Gaul emang kudu. Remaja gitu loh. Tapi, nggak harus juga kayak gitu. Belajar yang bener en jadi orang pinter itu yang harusnya jadi tujuan! Soal baju sih yang penting enak dipake dan nggak telanjang. HP jadul bekas lengseran bokap atau nyokap? Nggak apa-apa. Yang penting kan masih bisa buat nelpon dan sms-an. Iya, ada juga kok emang remaja yang rajin belajar, hemat, baik hati, en nggak sombong lagi. Swit..swiw…

Kalau ditanya siapa remaja yang paling gaul, pasti deh pada berebut unjuk diri dengan ngeluarin semua bukti. Kalau ditanya siapa remaja peduli masa depan dan rajin belajar, yakin deh banyak yang nggak mau ketinggalan. Kalau perlu nih, pada bawa rapor untuk diperlihatkan. Kalau ditanya siapa remaja peduli masa depan plus gaul, wah ini sih pasti lebih banyak lagi yang mengaku tanpa terpaksa. Entah yang beneran sesuai realita? atau cuma ngaku-ngaku biar dianggap hebat. Tapi, kalau ditanya siapa remaja yang relijius? Hmm… kira-kira pada berebut tunjuk tangan juga nggak ya? Kayaknya nggak tuh. Kebanyakan pada mundur. Remaja relijus? Wuih! Berat, bro.

Agama gue emang Islam, tapi ya gitu deh
Udah jadi hal yang umum banget para remaja lebih familiar sama urusan penyanyi papan atas, band-band ngetop, aksesoris branded. Fakta yang jamak juga remaja lebih ngerasa cool kalo ngedugem daripada ngaji. Hang out bareng temen ke kafe atau nikmatin nomat jadi hal yang kudu ada dalam agenda week end. Padahal sebagian besar remaja tersebut adalah muslim.

So what gitu loh? Agama kita emang Islam, tapi bukan berarti kita harus ketinggalan jaman kan? Kayak gitu tuh respon yang biasanya muncul kalau soal agama diungkit-ungkit ke mereka.

Ngomongin Islam dalam beraktivitas keseharian kayaknya yang gimana gitu. Kayak yang ogah banget. Udah deh nggak usah bawa-bawa agama kalo ngomongin soal fashion. Please deh nggak usah bawa-bawa Islam kalo ngomongin pacaran. Aduuuh, gue tuh cuma pengen cari hiburan, kenapa juga harus cari tahu dulu aturan Islam?

Brotha, Sista, Islam diturunkan Allah Swt. melalui Muhammad Rasulullah saw. sebagai aturan yang komplit dalam hidup dan berkehidupan. Sebagai aturan yang komplit, Islam ngatur semua urusan hidup. Urusan makan, minum, sikap ke ortu, menuntut ilmu, bergaul, nonton, denger musik, soal lingkungan hidup, kebersihan, cara ngedapetin harta, gimana ngeluarin harta, gimana hidup sehat, sampe urusan pertahanan-keamanan negara sampe politik ada semuanya dalam Islam.

Dan juga, Islam sebagai aturan hidup pastinya nggak pernah bakal ketinggalan jaman. Never ever! Hidup manusia pasti harus maju dan berkembang. Masa’ iya kalo dulu jaman nenek moyang kirim berita pake jasa merpati, sekarang tetep begitu. Kan nggak. Hari gini, jaman facebook eksis gitu lho. Kalau dua ratus tahun yang lalu kemana-mana pake onta atau kuda, masa’ iya hari gini masih naik begituan. Nggak lah, kan udah jaman motor matic, mobil matic, bis dengan bahan bakar gas nih!

Islam paham banget manusia dengan akal yang dikasih Allah Ta’ala pasti bisa bikin banyak teknologi yang memudahkan, makanya Islam nggak pernah ngekang manusia untuk terus berinovasi. Tapi, Islam juga punya aturan yang jelas gimana kemajuan teknologi nggak bikin manusia lupa diri. Nggak kayak sekarang, atas nama pembangunan berapa juta hektar hutan yang dikorbankan. Atas nama meraih identitas sebagai manusia modern jadi tega ngorbanin manusia lainnya. Sebagian kecil hidup dalam gelimang harta, sebagian besar lainnya dibiarkan hidup terlunta-lunta. Itu fakta yang terjadi saat ini, dan fenomena kayak gitu sama sekali bukan fenomena kehidupan manusia modern. Mana ada manusia modern nggak punya hati ngeliat manusia kanan-kirinya mati? Islam bikin hidup sukses, maju, sekaligus mulia dunia en akhirat, Bro,Sis!

Setiap manusia yang lahir sejatinya adalah muslim. Ketika ruh ditiupkan saat kita berusia empat bulan dalam kandungan ibu-ibu kita, kita berikrar bahwa tiada Tuhan selain Allah Swt. Ikrar yang nggak sembarang ikrar! Ikrar itu sumpah kita! Kalo kita udah bersumpah bahwa nggak ada Tuhan selain Allah Ta’ala, artinya nggak ada zat lain, nggak ada sesuatu yang lain yang seharusnya kita sembah, kita turuti segala perintah dan larangan selain Allah subhanahu wa ta’ala. Kita juga sebagai muslim pastinya bersyahadah bahwa Muhammad utusan Allah Swt. Artinya, nggak ada manusia lain, satupun, di muka bumi ini, yang kita ikutin perkataannya, perbuatannya, dan diamnya, selain Muhammad saw.

Jadi remaja yang relijius, berarti remaja yang berusaha semampu mungkin untuk ngejalanin apa yang Islam perintahkan dan ngejauhin apa yang Islam larang, berdasarkan kesadaran syahadah kita pastinya. Nah, kalo menjadi sosok relijius emang konsekuensi dari syahadah, kenapa juga kita jadi minder? Kan, itu emang seharusnya. Malah kita harus berusaha keras supaya bisa mencapai level relijius itu. Tapi, bukan berarti kita juga harus sok koar-koar relijius ya. Itu sih sombong. Orang sombong nggak sesuai dengan ajaran Islam. En, berarti menodai makna relijius yang sebenarnya.

Cuma untuk Islam
Islam yang jadi jalan hidup jangan sampai deh cuma dipake kalau pas waktu tertentu aja. Pas Ramadhan aja pada rame tadarusan. Atau pas pesantren kilat, baru deh pada? rame pake jilbab. Ngejalanin Islam emang kudu harian.

Tapi… gue nggak mau dibilang radikalis, fundamentalis, atau bahkan teroris. Siapa yang bilang kalau seorang muslim ingin menjadi sebenar-benarnya muslim terus jadi teroris? Ngebela diri dan agama yang dilecehin seperti yang dilakukan saudara-saudara kita di Palestina dan Irak masa’ dibilang teroris? Terus, kalau tentara Amerika dan Israel ngebantai saudara-saudara kita di sana kok nggak dibilang teroris gitu?

Terus, istilah fundamentalis en radikalis sering dikaitin sama kekerasan. Kamus bahasa Indonesia juga memasukkan kata kekerasan untuk dikaitkan dengan radikalis dan fundamentalis. Padahal nih kalo kita mau liat-liat di kamus English to English (karena kan kata radikalis dan fundamentalis dari bahasa Inggris, jadi afdolnya kita kudu liat kamus dari bahasa yang sama), fundamentalis berasal dari kata fundamental yang artinya aturan, prinsip dasar. Nah, fundamentalis berarti orang yang menerapkan aturan dan prinsip dasar.

Gimana dengan radikal? Radikal artinya dasar, perubahan yang mendasar dan menyeluruh. Orang yang radikal berarti orang yang melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh.

Nah, apa salahnya coba dengan kata fundametalis dan radikal? Sebagai muslim, emang udah jadi keharusan kan untuk menerapkan aturan atau prinsip dalam Islam. Sebagai muslim kita juga kudu ngelakuin perubahan yang mendasar dan menyeluruh terhadap kehidupan saat ini yang sangat tidak adil dan jauh dari sejahtera, supaya bisa menjadi adil dan sejahtera.

Kalo ada cap orang yang fundamentalis dan radikal itu suka melakukan kekerasan, itu sih black campaign alias propapaganda negatif. Karena orang yang melakukan perubahan dengan Islam, dia pastinya harus tunduk kepada aturan Islam. Dan, Islam mengajarkan bahwa perubahan itu dilakukan dengan dakwah tanpa kekerasan.

Kalo musuh Allah Swt, musuh Islam, kasih label yang aneh-aneh ke kita itu supaya kita jadi ngeri sama Islam, terus jadi ngejauhin diri dari Islam. Kalo udah jauh dari Islam, kita jadi jauh sama tuntuntan hidup sebenarnya, kita jadi cupu, jadi lemah. Kita jadi gampang dipengaruhin sana-sini, “disuntik” pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan maunya penjajah. Kalo pemikiran kita, benar-salah menurut kita sama dengan benar-salah menurut penjajah, kita jadi gampang dijajah. Boro-boro berjuang ngusir penjajah, punya niat ngelawan aja nggak. Apa yang kayak gitu yang kita mau? Nggak lha yauw!

Islam seharusnya bikin hidup kita beda! Remaja muslim bukan remaja pasaran. Kemana-mana dia pasti menampilkan pancaran yang khas, yang nggak biasa-biasa aja. Tegas dalam bersikap. Yang menurut Allah Swt. dan Rasul-Nya itu benar (haq) maka akan tetap menjadi kebenaran. Yang menurut Allah dan Rasul-Nya itu salah (bathil), maka selamanya salah. Bukan tipe manusia plin-plan. Bukan manusia yang sukanya ikut-ikutan. Di saat yang sama dia juga tulus dalam berkasih sayang terhadap sesama. Cerdas dalam mencari solusi kehidupan, juga gaul terhadap perkembangan jaman. Pemberi solusi, bukan penyumbang masalah. Pembela kebenaran, pejuang keadilan, bukan tipe penjilat apalagi pengkhianat. Duh, jauh deh ya.

Cuma Islam yang bisa bikin remaja begitu. Cuma Islam yang bisa bikin remaja jadi powerful untuk meraih cita-cita. Nggak gampang nyerah sama keadaan. Karena dia sadar kalo cita-cita yang dia perjuangkan adalah cita-cita yang membawa maslahat bagi umat di dunia dan akhirat.

Islam wajib diperjuangkan!
Ketika seorang muslim sudah menjadikan Islam sebagai pilihan hidupnya, jadi hal yang wajar kalau dia mati-matian memperjuangkan. Seperti para pejuang Islam berikut ini:

Ibnu Mas’ud, seorang sahabat Rasulullah, membacakan al Quran di dekat Ka’bah di waktu dhuha di hadapan orang-orang Quraisy yang sedang berkumpul. Orang-orang Quraisy berdiri? menghampiri dia, lalu memukulinya. Tetapi Ibnu Mas’ud terus membaca al Quran sampai wajahnya babak-belur.

Shafiyyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw, dialah wanita pertama yang membunuh kaum musyrikin. Di pertempuran Uhud, kala kaum muslimin tercerai-berai turun dari bukit tidak mendengar perintah Rasulullah, tinggallah Ali bin Abi Thalib, Umar bi Khatab, Zubair bin Awwam (putra Shafiyyah) , dan Abu Bakar ash-Shidiq. Salah satu gembong kaum kafir, Ubay bin Khalaf mendekat untuk membunuh Rasulullah dengan tombaknya. Namun, Rasulullah mampu merebut tombak itu dan menancapkannya ke tubuh Ubay. Di sisi yang berlainan, Shafiiyah tidak berkedip memperhatikan kondisi kaum muslimin yang mulai terdesak. Semangat juangnya membara dan semakin berkobar melihat pihak kaum muslimin terdesak. Bagai singa betina, dia segera meloncat ke punggung kuda dan menyambar pedang salah seorang muslimin yang sedang berlari. Bagaikan terbang Shafiyyah memacu kudanya ke tengah-tengah medan pertempuran. Pedang Shafiyyah berkelebat ke sana-sini mencari sasaran musuh. Tidak sia-sia karena banyak kaum kafir Quraisy yang tewas di tangannya.

Ustadz Sayyid Quthb ketika ditanya oleh mahkamah tentang penguasa yang berhukum kepada selain apa yang diturunkan Allah (al-Quran). Beliau menjawab, “Dia Kafir.” Maka sebagian muridnya bertanya, “Mengapa engkau berterus terang dalam masalah ini di hadapan mahkamah, padahal lehermu di antara para algojo?” Beliau menjawab, “Ada dua sebab. Sebab yang pertama: karena kami berbicara masalah akidah, maka tidak boleh tauriyah (diplomasi atau menyampaikan perkataan yang berbeda dengan isi hati). Sebab yang kedua: Tidak boleh menyatakan kalimat kekafiran bagi seorang yang diikuti orang banyak. Para pemuda yang menjadi perintis dan teladan umat, maka tidak boleh baginya menyatakan kalimat kekafiran dan bersikap tauriyah dan tidak boleh baginya mengambil dasar ayat di atas. Ketika orang-orang dekatnya mengatakan pada beliau: “Wahai Sayyid! Seandainya engkau mau mengajukan grasi”. Beliau menjawab: “Sesungguhnya jari yang menyaksikan ketauhidan Allah di dalam sholat akan menolak menuliskan satu huruf pun yang mengakui hukum thoghut. Mengapa saya harus mengajukan grasi? Jika saya diadili dengan haq, maka saya akan ridho dengan al-haq, dan jika saya diadili dengan bathil, maka saya merasa lebih besar daripada mengajukan grasi yang bathil.”

Itu sedikit contoh para pejuang Islam yang dengan segenap jiwa dan raga membela Islam. Ya iya dong. Kalo Islam udah jadi pilihan hidup, tentunya harus kita bela habis-habisan. Kalo jaman sekarang, kita bisa bela Islam dengan menampilkan sosok muslim sejati di diri kita, dengan kriteria seperti yang udah dijabarin di atas.

Belum ngerasa sreg ngejadiin Islam sebagai pilihan hidup? Bisa jadi karena kita belum kenal Islam secara mendalam. Kalau belum kenal, gimana bisa jadi sayang sama Islam. Kalau nggak sayang, pasti deh nggak bakal ngejadiin Islam sebagai pilihan hidup.

Nah, supaya bisa sayang, mulai sekarang kenal en gaul deh sering-sering sama Islam. Yang rutin jadwalnya (minimal pantengin terus deh buletin gaulislam: http://gaulislam.com). Usahanya juga harus pol. Insya Allah kita pasti bakal jatuh cinta sama Islam dan akhirnya rela ngejadiin Islam sebagai pilihan hidup. Lagipula milih Islam nggak pernah ada ruginya, bikin kita selamat dunia-akhirat! Mau? Yes! [nafiisah fb: www.nafiisahfb.co.cc]

Energi ibadah



Di kawasan Jakarta Selatan. Seorang lelaki paruh baya membetulkan topi lusuhnya. Di halaman masjid besar yang ramai dengan jama’ah yang hendak shalat dzuhur. Lelaki itu tak tergoda untuk turut mengambil wudhu. Gerobak bakso yang menjadi sumber mata pencahariannya tetap disandingnya.

Ketika diajak shalat, lelaki asal Jawa Tengah itu menolak halus. "Baju saya kotor, Mas," jawabnya beralasan. Padahal ternyata bukan baru hari itu ia jualan bakso. Sudah lebih dari dua tahun, dan selama itu pula ia tak pernah shalat. Setiap hari bajunya kotor? Padahal dulu di kampungnya, ia sering menjadi muadzin bila maghrib telah tiba.

***

Di sebuah terminal kota kecil di Jawa Timur. Seorang kondektur angkutan umum mengumpat sendiri. Sedari tadi penumpang sepi. Jam telah menunjukkan pukul empat belas lewat lima puluh menit. Waktu ashar akan tiba. Sopir memintanya segera sholat dzuhur. Tapi ia malah balik mengomel "Tuhan kan tahu, kita ini lagi repot," begitu ujarnya konyol. Mobil bergerak keluar. Ada dua orang penumpang melambai. Tapi waktu dzuhur sudah usai.

***

Seorang eksekutif muda sibuk membetulkan kacamatanya yang beberapa kali turun. Pandangannya nampak lelah memelototi laporan neraca keuangan yang dikirim Manajer Keuangan. Senja sudah lama tiba. Beberapa menit saja maghrib akan tiba. Di luar jalanan padat oleh kendaraan. Ia tahu dirinya belum sholat ashar. Tapi pekerjaan mungkin juga keengganannya–membuatnya tak juga beranjak meninggalkan tempat duduk. Ia harus menuntaskan semua itu untuk dibawa rapat direksi. Annual Report itu memang akan dipresentasikan dalam raker akhir tahun, lusa, di perusahaan yang bergerak dalam jasa konstruksi itu. Pukul delapan belas dua puluh menit pekerjaan itu selesai. Ia berkemas. Tapi kesempatan sholat ashar telah sirna sedari tadi.

***

Seorang perempuan muda duduk di sebuah kafe di Plaza Senayan, Jakarta. Nampaknya ia sedang ada masalah. Sebab dari pukul tujuh belas hingga pukul dua puluh malam tidak beranjak. Kerudung mungilnya mulai layu dimakan lampu yang tak terlalu terang. Saat maghrib tiba, tak nampak ia sholat. Mungkin memang sedang tidak sholat. Tapi mungkin juga memang dia lagi tak minat untuk sholat. Pelayan udah mengantarkan tiga gelas jus.

***

Itulah potret. Sepenggal kisah nyata realitas persepsi bermacam orang tentang ibadah. Itu pun baru sebagiannya. Kebanyakan mereka adalah muslim. Setidaknya secara afiliasi kependudukan. Sebagiannya mungkin juga kita, atau sebagian dari kita, meski dalam kadar kekeliruan yang berbeda.

Itu adalah sebentuk cara pandang dan penghargaan yang sangat buruk terhadap ibadah. Salah satunya adalah shalat. Bobot kekeliruan itu tidak bisa dianggap kecil. Itu adalah kesalahan yang sangat serius. Sebab ibadah adalah penunaian transaksi. Transaksi kemusliman, sekaligus juga kemanusiaan kita. Transaksi kemanusiaan adalah bentuk nyata dari kesadaran, bahwa kita adalah manusia dan bukan Tuhan, makhluk dan bukan Allah, diciptakan dan bukan menciptakan diri sendiri. Transaksi kemusliman, adalah penunaian tuntutan atas deklarasi kita sebagai Muslim. Bahwa karena kita Muslim maka kita harus melakukan ibadah, shalat, atau puasa, misalnya. Ini tidak semata karena alasan fikih, yang menjelaskan batasan sebuah ibadah itu wajib atau sunnah. Ya, memang begitu secara konstitusi dan legalitas hukumnya.

Tapi di dalam penunaian ibadah, ada fakta lain yang sangat besar: bahwa ibadah adalah sumber energi yang tak tergantikan. Kesalahan terbesar orang-orang yang tidak mampu menghargai bobot dan urgensi ibadah formal, seperti shalat, puasa atau zakat, terletak pada ketidakmampuan mereka memahami prinsip-prinsip transksaksional tersebut. Sebagai mana ia juga telah keliru, ketika memahami bahwa untuk menjadi baik tidak harus shalat, atau puasa, atau melakukan ibadah-ibadah wajib lainnya.

Dalam kehidupan seorang Muslim, kebaikan dan kebajikan memang punya medan yang berhampar-hampar. Dari yang sepele hingga yang berat. Dari tersenyum kepada sesama Mukmin hingga menolong orang yang kesusahan. Tetapi menjadi baik tanpa ibadah formal, tanpa ritual wajib, seperti shalat, atau puasa, yang telah diperintahkan, tidaklah ada artinya.

Dalam banyak ayat dan dalil dalam syariat Islam, kita dapat menemukan berbagai contoh penegasan ibadah formal sebagai penopang penting berbagai sisi kehidupan manusia. Terlebih dalam kondisi-kondisi yang sangat kritis dan strategis. Terkait dengan kekuasaan, Allah menegaskan secara verbal, misalnya, tentang para penguasa yang mengabaikan shalat. Sekali lagi verbal. Artinya penekanannya pada pelaksanaan ibadah formal tersebut.

Juga dalam menyiasati karakter umum manusia yang punya potensi jelek, ada shalat di sana sebagai penawar. Allah bertirman, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan amat kikir. Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya."(Al-Ma’arij: 19 -23).

Maka, mereka yang merasa telah cukup menjadi baik, hanya dengan menganut nilai-nilai positif dalam teori humanisme semata, seperti bahwa dirinya tidak pernah mengganggu sesama, meski ia tidak pernah shalat, itu belum cukup bagi kehidupan seorang Mukmin.

Salah satu ciri ibadah adalah kesakralannya. Itulah mengapa ada soal kekhusyu’an dalam ibadah. Sebab disanalah sumber energi itu. Pada ruku’ dan sujud itu, pada menahan lapar, pada bacaan ayat-ayat Allah yang dibunyikan dengan lisan, memakai kaidah tajwid, bukan dengan sekadar meyakini bahwa nilai universal Al-Qur’an secara umum telah ia jalankan. Tidak, itu semua tidak menggantikan bila kita sehuruf pun tak pernah membaca Al-Qur’an.

Setiap yang bergerak memerlukan energi. Kadang energi diperlukan untuk melahirkan energi baru lagi. Seperti angin yang berhembus lalu menggerakkan kincir. Atau air yang mengalir memutar turbin, lalu turbin memutar pembangkit listrik. Listrik menjadi energi bagi bermacam sarana hidup. Begitulah.

Logika energi bagi seorang Mukmin secara mendasar ada pada prinsip-prinsip ibadah. Itu adalah rahasia lain, mengapa dalam ayat Al-Qur’an, Allah dengan jelas mengatakan, bahwa manusia tidak diciptakan melainkan untuk beribadah. Wallahu’alam.

Senin, 08 Maret 2010

FLU,, aneh ya


6 FAKTOR ORANG TERKENA FLU

Musim hujan identik dengan datangnya berbagai penyakit, terutama influenza. Sebagian orang terlihat lebih kebal terhadap virus flu, sementara yang lain sering bersin, batuk, dan pilek.

Menurut para ahli, sistem kekebalan tubuh kita ternyata dipengaruhi oleh berbagai kebiasaan yang tak terduga, misalnya, berapa banyak gula yang dikonsumsi. Mari cari tahu faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh kita.

1. Konsumsi gula
Makan terlalu banyak gula ternyata tidak hanya menyebabkan timbunan lemak. Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, ketika Anda mengonsumsi 100 gram gula (sekitar 3 kaleng soda) kemampuan sel darah putih dalam membunuh bakteri selama 5 jam ke depan akan berkurang.

2. Kurang minum
Tubuh kita memerlukan air untuk membuang racun. Banyak sedikitnya air yang harus kita minum berbeda tiap individu, tergantung pada aktivitas dan lingkungan. Untuk mengetahui apakah kita cukup minum, perhatikan warna urine. Bila warnanya kuning jernih, itu artinya Anda sudah cukup minum.

3. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan yang terlalu banyak berdampak buruk untuk jantung, otak, dan sistem imun. Penurunan berat secara berlebihan akan menyebabkan keseimbangan hormon terganggu dan peradangan yang mengganggu kemampuan sel imun melawan infeksi.

4. Hidung sering kering
Lendir/mukus di bagian hidung berfungsi untuk menangkap virus dan mencegahnya masuk ke dalam tubuh. Bila lubang hidung Anda sering kering, maka virus dan kuman akan leluasa masuk.

5. Sering stres
Bukan kebetulan bila mendadak Anda terserang flu setelah menyelesaikan deadline pekerjaan penting. Menurut studi yang dimuat dalam American Psychological Association, stres yang berlangsung lama akan melemahkan respons sistem imun. Stres juga akan membuat gejala flu bertambah parah.

6. Sering flu
Rata-rata orang dewasa akan terserang flu sebanyak satu hingga tiga kali dalam setahun. Bila Anda sering terkena flu, ini berarti sistem imun Anda tidak bekerja maksimal. Cukupi waktu tidur, olahraga, dan konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

5 BUAH SEGAR PENCEGAH FLU

Cuaca yang berubah-ubah belakangan ini membuat kondisi tubuh menurun. Makan makanan yang bergizi ternyata tak lantas membuat tubuh jadi kebal terhadap penyakit, khususnya flu. Tambahan asupan buah-buahan dalam makanan sehari-hari bisa membantu tubuh menangkal flu yang akan menyerang.

Pasalnya, buah-buahan dapat membantu tubuh melawan virus dan bakteri yang menyerang tubuh apalagi di musim penghujan seperti ini. "Vitamin yang terdapat dalam buah menjaga kekebalan tubuh pada level yang tinggi, sehingga tubuh tak lekas rentan terhadap flu dan demam," ujar Amy Howell, Ph.D, seorang ilmuwan di Rutgers University. Buah juga menurunkan resiko terserangnya penyakit jantung dan kanker. Nah, berikut ini adalah 5 jenis buah-buahan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda:
1. Apel
Sudah tak diragukan lagi kalau buah apel merupakan salah satu sumber antioksidant yang cukup populer saat ini. Antioksidan yang terkandung dalam satu buah apel sama dengan 1500mg vitamin C. Selain itu, buah apel juga sarat akan flavanoid protective yang sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya serangan jantung dan juga kanker.
2. Pepaya
Dengan 250% RDA dari vitamin C yang terdapat dalam buah pepaya ternyata dapat menghindarkan sistem tubuh Anda dari demam. Kandungan beta-caroten, vitamin C dan juga vitamin E dalam pepaya mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh dan mengurangi timbulnya asma.
3. Cranberries
Cranberries mengandung antioksidan yang cukup tinggi melebihi buah dan sayur pada umumnya. Satu sajian cranberrie memiliki kandungan antioksidan 5 kali lebih banyak dibandingkan brokoli. Cranberi merupakan probiotic alami yang membantu memperbanyak bakteri baik dalam tubuh dan melindungi nya dari penyakit yang terbawa dari makanan.
4. Jeruk Bali
Jeruk Bali sarat akan vitamin C, selain itu jeruk Bali mengandung senyawa alami yang disebut Limonoids yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol. Jenis jeruk bali merah adalah sumber yang sangat potensial untuk melawan kanker karena kandungan lycopennya.
5. Pisang
Pisang menjadi salah satu sumber vitamin B6 tertinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Pisang bisa mengurangi rasa letih, depresi, stres, dan insomnia(sulit tidur). Kandungan magnesium nya yang tinggi menjaga agar tulang kuat. Sedangkan potasium membantu mencegah serangan jantung dan tekanan darah tinggi.